Secara garis besar, asas daripada ilmu lingkungan terbagi menjadi
14 asas. 14 asas tersebut akan penulis jelaskan beserta pemberian contoh dari
setiap asas agar dapat memberi tambahan pemahaman kepada pembaca sekalian.
1. Semua
Energi yang memasuki organisma hidup atau ekosistem dapat dianggap sebagai
energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan, atau diciptakan.
Contoh sederhana yang bisa kita liat dari asas ilmu lingkungan yang
pertama ini adalah pada proses metabolisme tubuh manusia. Proses metabolisme
tubuh manusia tentu saja membutuhkan asupan kalori dalam bentuk makanan ataupun
minuman yang umumnya kita konsumsi sehari-hari. Makanan maupun minuman yang
kita konsumsi tentunya akan diolah sedemikian rupa didalam saluran pencernaan
kita untuk nantinya diubah menjadi energi yang kita perlukan untuk melakukan
kegiatan sehari-hari dan juga untuk berkembang biak.
2. Tidak
ada Sistem pengubah Energi yang Benar-benar Efisien
Meskipun pada dasarnya energi yang ada di Alam ini tidak pernah hilang ataupun habis, akan tetapi terkadang energi itu akan terus diubah ke dalam bentuk yang kurang
bermanfaat. Contohnya energi yang masuk dalam tubuh organisme berbentuk bahan
makanan yang padat dan bermanfaat, sedangkan energi yang keluar dari tubuh
hewan berbentuk panas (kalor). Aliran energi akan tampak bahwa energi itu
banyak terbuang, mulai dari tumbuhan hingga karnivora. Makin naik tingkat makanan,
makin kurang biomassanya.
3. Materi, energi,
ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk sumber
daya alam.
Manusia cenderung biasanya lebih senang bila makanan yang
dihidangkan beranekaragam, sehingga dapat memilih. Makin banyak macam sumber
makanan bagi hewan, makin menurun kemungkinan terjadi bahaya kelaparan.
4. UNTUK SEMUA KATEGORI ALAM, KALAU PENGADAANNYA
SUDAH MENCAPAI OPTIMUM, PENGARUH UNIT KENAIKANNYA SERING MENURUN DENGAN
PENAMBAHAN SUMBER ALAM ITU SAMPAI KE SUATU TINGKAT MAKSIMUM. MELAMPAUI BATAS
MAKSIMUM INI TAK AKAN ADA YANG MENGUNTUNGKAN LAGI . UNTUK SEMUA KATEGORI ALAM
(KECUALI KEANAKARAGAMAN DAN WAKTU)KENAIKAN PENGADAANNYA YANG MELAMPAUI BATAS
MAKSIMUM, BAHKAN AKAN BERPENGARUH MERUSAK KARENA KESAN PERACUNAN. INI ADALAH
ASAS PENJENUHAN, UNTUK BANYAK GEJALA SERING BERLAKU KEMUNGKINAN PENGHANCURAN
YANG DISEBABKAN OLEH PENGADAAN SUMBER ALAM YANG SUDAH MENDEKATI BATAS MAKSIMUM.
Batas suhu maksimum membatasi berbagai kegiatan
hidup didalam sistem biologi. Karena adanya ukuran optimum pengadaan sumber
alam bagi suatu populasi, maka naik turunnya jumlah individu dalam suatu polulasi itu
bergantung pada pengadaan sumber alam itu pada suatu jumlah tertentu. Akan
terjadi pengintensifan perjuangan hidup, jika persediaan alam itu berkurang,
dan sebaliknya. Akan terdapat ketenangan, jika sumber daya alam itu bertambah, Akibatnya kepadatan populasi yang berlebihan akan membawa penurunan jumlah
anggota populasi, dan sebaliknya. Gejala ini dikenal dengan pengaturan populasi
karena factor yang bergantung pada kepadatan (density-independent factor).
5. ADA DUA JENIS SUMBER ALAM DASAR, YAITU SUMBER
ALAM YANG PENGADAIANNYA DAPAT MERANGSANG PENGGUNAAN YANG SETERUSNYA DAN YANG
TIDAK MEMPUNYAI DAYA RANGSANG PENGGUNAAN LEBIH LANJUT.
Apabila ada suatu jenis hewan sedang mencari
berbagai sumber bahan makanan, Jika kemudian diketahui bahwa suatu jenis
makanan tiba-tiba menjadi sangat banyak jumlahnya dialam, maka hewan tersebut
akan memusatkan perhatiannya kepada penggunaan jenis makanan itu. Jadi,
kenaikan pengadaan sumber alam (makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.
6. INDIVIDU DAN SPESIES YANG MEMEPUNYAI LEBIH
BANYAK KETURUNAN DARI PADA SAINGANNYA, CENDERUNG BERHASIL MENGALAHKAN
SAINGANNYA ITU.
Berbagai jasad hidup mempunyai perbedaan sifat
keturunan dalam hal tingkat adaptasi terhadap lingkungan. Jika terjadi kenaikan
kepadatan populasi dan persaingan, maka yang kurang mampu beradaptasi akan
kalah.
7. KEMANTAPAN KEANAKARAGAMAN SUATU KOMUNITAS LEBIH
TINGGI DIALAM LINGKUNGAN YANG MUDAH DIRAMAL.
Lingkugan yang bagus secara fisik merupakan
lingkungan yang memiliki banyak spesies mulai dari yang paling bayak sampai yang
paling jarang. Semua spesies secara evolusi dapat melakukan penyesuaian kepada
tingkat optimum keadaan lingkungan. Lingkungan yang tidak baik hanya dihuni
spesies dalan jumlah relatif sedikit dan juga tingkat kepadatan relatif serupa.
8. SEBUAH HABITAT DAPAT JENUH ATAU TIDAK OLEH
KEANEKARAGAMAN TAKSON, BERGANTUNG KEPADA BAGAIMANA NICIA DALAM LINGKUNGAN HIDUP
ITU DAPAT MEMISAHKAN TAKSON TERSEBUT.
Tiap spesies mempunyai nicia tertentu. Dengan demikian,
spesies itu dapat hidup berdampingan dengan spesias lain tanpa persaingan,
karena masing-masing mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda-beda di alam.
9. KEANEKARAGAMAN KOMUNITAS APA SAJA SEBANDING
DENGAN BIOMASSA DIBAGI PRODUKTIFITAS.
Konsep kestabilan
akan selalu diikuti dengan keanekaragaman yang tinggi, sehingga rantai makanan
akan terbentuk stabil dengan komponen biotik yang lengkap. Hal ini akan
mempengaruhi tingkat produktivitas yang tinggi.
10. PADA LINGKUNGAN YANG STABIL PERBANDINGAN ANTARA
BIOMASSA DAN PRODUKTIVITAS DALAM PERALANAN WAKTU NAIK MENCAPAI SEBUAH ASIMTOT.
Penerapan dari asas ke-10 (ini merupakan kelanjutan asas 7 dan 9). Sebuah
komunitas dapat dibuat tetap muda dengan memperlakukan fluktualisasi iklim atau
cuaca yang tak teratur atau dengan pemungutan hasil panen dari komunitas manusia tersebut atau juga dengan eksploitasi oleh hewan untuk keperluan makanannya atau oleh banjir yang sewaktu-waktu melanda secara tak teratur dan sebagainya.
11. SISTEM YANG SUDAH MANTAP (DEWASA)
MENGEKSPLOITASI SISTEM YANG BELUM MANTAP (BELUM DEWASA).
Contoh Aplikasinya pada energi plankton diperairan, arus orang muda
kekota menuju keanekaragaman kehidupan. Dokter, insinyur enggan kembali
kekampung. Transaksi ekonomi selalu menguntungkan negara maju. Transmigran
pasang-surut melawan binatang yang menyerbu dari hutang, energi mengalir dari
daerah keanakaragaman rendah.
12. KESEMPURNAAN ADAPTASI SUATU SIFAT ATAU TABIAT
BERGANTUNG KEPADA KEPENTINGAN RELATIFNYA DI DALAM KEADAAN SUATU LINGKUNGAN.
Penerapannya dalam ekosistem yang mantap dan habitat yang
stabil, sifat respons terhadap fluktualisasi faktor alam yang tidak terduga,
tidaklah diperlakukan. Didaerah tropis adaptasi tampak pada ikan atau serangga
yang berwarna-warni dan aneka ragam.
13. LINGKUNGAN YANG SECARA FISIK MANTAP MEMUNGKINKAN TERJADINYA PENIMBUNAN KEANEKARAGAMAN BIOLOGI DALAM EKOSISTEM YANG
MANTAP YANG KEMUDIAN DAPAT MENGALAHKAN KEMANTAPAN POPULASI.
Penerapannya dapat dilihat dari Perubahan ketergantungan manusia dari aliran
energi (sinar matahari) ke persediaan energi (minyak, gas bumi, tenaga atom dan
sebagainya), memisahkan manusia dari dunia tumbuhan dan hewan juga alam serta mengubah cara berfikir manusia untuk tidak menghawatirkan menggunakan energi
semaunya hingga suatu ketika persediaan energi itu dapat habis. Sedangkan apa
yang berlaku dalam jalinan keseimbangan alam yang berlangsung dalam perjalanan
massa yang lama sekali (evolusi).
14. DERAJAT POLA KETERATURAN NAIK-TURUNNYA POPULASI BERGANTUNG PADA JUMLAH KETURUNAN DALAM SEJARAH POPULASI SEBELUMNYA YANG NANTI
AKAN MEMPENGARUHI POPULASI ITU.
Contoh aplikasinya pada burung elang yang makanannya tikus tanah yang memakan umbi tanaman tertentu yang tumbuh di daerah tertentu. Pada tahun t
populasi tikus banyak sekali, hingga timbul bahaya kelimpahan. Pada tahun t-1
populasi tikus menurun. Pada tahun t-2 umbi melimpah. Pada tahun t-3 populasi
tikus naik, sehingga menaikan populasi elang dan seterusnya akan terjadi naik turun
populasi elang.
Sumber : file.upi.edu/Direktori/.../PB5_(asas-asas_lingkungan).pdf
http://energi-dunia.blogspot.de/2012/03/asas-ilmu-lingkungan-berjumlah-14.html