Minggu, 12 Maret 2017

14 ASAS LINGKUNGAN



Secara garis besar, asas daripada ilmu lingkungan terbagi menjadi 14 asas. 14 asas tersebut akan penulis jelaskan beserta pemberian contoh dari setiap asas agar dapat memberi tambahan pemahaman kepada pembaca sekalian.

1. Semua Energi yang memasuki organisma hidup atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan, atau diciptakan.

       Contoh sederhana yang bisa kita liat dari asas ilmu lingkungan yang pertama ini adalah pada proses metabolisme tubuh manusia. Proses metabolisme tubuh manusia tentu saja membutuhkan asupan kalori dalam bentuk makanan ataupun minuman yang umumnya kita konsumsi sehari-hari. Makanan maupun minuman yang kita konsumsi tentunya akan diolah sedemikian rupa didalam saluran pencernaan kita untuk nantinya diubah menjadi energi yang kita perlukan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan juga untuk berkembang biak.

Bildergebnis für siklus makanan dalam tubuh manusia


2. Tidak ada Sistem pengubah Energi yang Benar-benar Efisien

          Meskipun pada dasarnya energi yang ada di Alam ini tidak pernah hilang ataupun habis, akan tetapi terkadang energi itu akan terus diubah ke dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Contohnya energi yang masuk dalam tubuh organisme berbentuk bahan makanan yang padat dan bermanfaat, sedangkan energi yang keluar dari tubuh hewan berbentuk panas (kalor). Aliran energi akan tampak bahwa energi itu banyak terbuang, mulai dari tumbuhan hingga karnivora. Makin naik tingkat makanan, makin kurang biomassanya.

3. Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk sumber 
    daya alam.

   Manusia cenderung biasanya lebih senang bila makanan yang dihidangkan beranekaragam, sehingga dapat memilih. Makin banyak macam sumber makanan bagi hewan, makin menurun kemungkinan terjadi bahaya kelaparan.

4. UNTUK SEMUA KATEGORI ALAM, KALAU PENGADAANNYA SUDAH MENCAPAI OPTIMUM, PENGARUH UNIT KENAIKANNYA SERING MENURUN DENGAN PENAMBAHAN SUMBER ALAM ITU SAMPAI KE SUATU TINGKAT MAKSIMUM. MELAMPAUI BATAS MAKSIMUM INI TAK AKAN ADA YANG MENGUNTUNGKAN LAGI . UNTUK SEMUA KATEGORI ALAM (KECUALI KEANAKARAGAMAN DAN WAKTU)KENAIKAN PENGADAANNYA YANG MELAMPAUI BATAS MAKSIMUM, BAHKAN AKAN BERPENGARUH MERUSAK KARENA KESAN PERACUNAN. INI ADALAH ASAS PENJENUHAN, UNTUK BANYAK GEJALA SERING BERLAKU KEMUNGKINAN PENGHANCURAN YANG DISEBABKAN OLEH PENGADAAN SUMBER ALAM YANG SUDAH MENDEKATI BATAS MAKSIMUM.

           Batas suhu maksimum membatasi berbagai kegiatan hidup didalam sistem biologi. Karena adanya ukuran optimum pengadaan sumber alam bagi suatu populasi, maka naik turunnya jumlah individu dalam suatu polulasi itu bergantung pada pengadaan sumber alam itu pada suatu jumlah tertentu. Akan terjadi pengintensifan perjuangan hidup, jika persediaan alam itu berkurang, dan sebaliknya. Akan terdapat ketenangan, jika sumber daya alam itu bertambah, Akibatnya kepadatan populasi yang berlebihan akan membawa penurunan jumlah anggota populasi, dan sebaliknya. Gejala ini dikenal dengan pengaturan populasi karena factor yang bergantung pada kepadatan (density-independent factor).

5. ADA DUA JENIS SUMBER ALAM DASAR, YAITU SUMBER ALAM YANG PENGADAIANNYA DAPAT MERANGSANG PENGGUNAAN YANG SETERUSNYA DAN YANG TIDAK MEMPUNYAI DAYA RANGSANG PENGGUNAAN LEBIH LANJUT.

        Apabila ada suatu jenis hewan sedang mencari berbagai sumber bahan makanan, Jika kemudian diketahui bahwa suatu jenis makanan tiba-tiba menjadi sangat banyak jumlahnya dialam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya kepada penggunaan jenis makanan itu. Jadi, kenaikan pengadaan sumber alam (makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.

6. INDIVIDU DAN SPESIES YANG MEMEPUNYAI LEBIH BANYAK KETURUNAN DARI PADA SAINGANNYA, CENDERUNG BERHASIL MENGALAHKAN SAINGANNYA ITU.


         Berbagai jasad hidup mempunyai perbedaan sifat keturunan dalam hal tingkat adaptasi terhadap lingkungan. Jika terjadi kenaikan kepadatan populasi dan persaingan, maka yang kurang mampu beradaptasi akan kalah.

7. KEMANTAPAN KEANAKARAGAMAN SUATU KOMUNITAS LEBIH TINGGI DIALAM LINGKUNGAN YANG MUDAH DIRAMAL.


       Lingkugan yang bagus secara fisik merupakan lingkungan yang memiliki banyak spesies mulai dari yang paling bayak sampai yang paling jarang. Semua spesies secara evolusi dapat melakukan penyesuaian kepada tingkat optimum keadaan lingkungan. Lingkungan yang tidak baik hanya dihuni spesies dalan jumlah relatif sedikit dan juga tingkat kepadatan relatif serupa.

8. SEBUAH HABITAT DAPAT JENUH ATAU TIDAK OLEH KEANEKARAGAMAN TAKSON, BERGANTUNG KEPADA BAGAIMANA NICIA DALAM LINGKUNGAN HIDUP ITU DAPAT MEMISAHKAN TAKSON TERSEBUT.

     Tiap spesies mempunyai nicia tertentu. Dengan demikian, spesies itu dapat hidup berdampingan dengan spesias lain tanpa persaingan, karena masing-masing mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda-beda di alam.

9. KEANEKARAGAMAN KOMUNITAS APA SAJA SEBANDING DENGAN BIOMASSA DIBAGI PRODUKTIFITAS.

      Konsep kestabilan akan selalu diikuti dengan keanekaragaman yang tinggi, sehingga rantai makanan akan terbentuk stabil dengan komponen biotik yang lengkap. Hal ini akan mempengaruhi tingkat produktivitas yang tinggi.

10. PADA LINGKUNGAN YANG STABIL PERBANDINGAN ANTARA BIOMASSA DAN PRODUKTIVITAS DALAM PERALANAN WAKTU NAIK MENCAPAI SEBUAH ASIMTOT.


      Penerapan dari asas ke-10 (ini merupakan kelanjutan asas 7 dan 9). Sebuah komunitas dapat dibuat tetap muda dengan memperlakukan fluktualisasi iklim atau cuaca yang tak teratur atau dengan pemungutan hasil panen dari komunitas manusia tersebut  atau juga dengan eksploitasi oleh hewan untuk keperluan makanannya atau oleh banjir yang sewaktu-waktu melanda secara tak teratur dan sebagainya.

11. SISTEM YANG SUDAH MANTAP (DEWASA) MENGEKSPLOITASI SISTEM YANG BELUM MANTAP (BELUM DEWASA).

    Contoh Aplikasinya pada energi plankton diperairan, arus orang muda kekota menuju keanekaragaman kehidupan. Dokter, insinyur enggan kembali kekampung. Transaksi ekonomi selalu menguntungkan negara maju. Transmigran pasang-surut melawan binatang yang menyerbu dari hutang, energi mengalir dari daerah keanakaragaman rendah.

12. KESEMPURNAAN ADAPTASI SUATU SIFAT ATAU TABIAT BERGANTUNG KEPADA KEPENTINGAN RELATIFNYA DI DALAM KEADAAN SUATU LINGKUNGAN.

     Penerapannya dalam ekosistem yang mantap dan habitat yang stabil, sifat respons terhadap fluktualisasi faktor alam yang tidak terduga, tidaklah diperlakukan. Didaerah tropis adaptasi tampak pada ikan atau serangga yang berwarna-warni dan aneka ragam.

13. LINGKUNGAN YANG SECARA FISIK MANTAP MEMUNGKINKAN TERJADINYA PENIMBUNAN KEANEKARAGAMAN BIOLOGI DALAM EKOSISTEM YANG MANTAP YANG KEMUDIAN DAPAT MENGALAHKAN KEMANTAPAN POPULASI.

       Penerapannya dapat dilihat dari Perubahan ketergantungan manusia dari aliran energi (sinar matahari) ke persediaan energi (minyak, gas bumi, tenaga atom dan sebagainya), memisahkan manusia dari dunia tumbuhan dan hewan juga alam serta mengubah cara berfikir manusia untuk tidak menghawatirkan menggunakan energi semaunya hingga suatu ketika persediaan energi itu dapat habis. Sedangkan apa yang berlaku dalam jalinan keseimbangan alam yang berlangsung dalam perjalanan massa yang lama sekali (evolusi).

14. DERAJAT POLA KETERATURAN NAIK-TURUNNYA POPULASI BERGANTUNG PADA JUMLAH KETURUNAN DALAM SEJARAH POPULASI SEBELUMNYA YANG NANTI AKAN MEMPENGARUHI POPULASI ITU.

       Contoh aplikasinya pada burung elang yang makanannya tikus tanah yang memakan umbi tanaman tertentu yang tumbuh di daerah tertentu. Pada tahun t populasi tikus banyak sekali, hingga timbul bahaya kelimpahan. Pada tahun t-1 populasi tikus menurun. Pada tahun t-2 umbi melimpah. Pada tahun t-3 populasi tikus naik, sehingga menaikan populasi elang dan seterusnya akan terjadi naik turun populasi elang.






Sumber  : file.upi.edu/Direktori/.../PB5_(asas-asas_lingkungan).pdf
                  http://energi-dunia.blogspot.de/2012/03/asas-ilmu-lingkungan-berjumlah-14.html